Artikel lengkap tentang peperangan
bangsa Indonesia melawan penjajah hingga merdeka, dari masa awal
penjajahan hingga proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
Peperangan Bangsa Indonesia Melawan
Penjajah Hingga Merdeka (1500-an – 1945)
Pendahuluan
Selama lebih dari 350 tahun, bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan oleh
kekuatan asing, terutama Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Namun,
semangat perlawanan rakyat Indonesia tidak pernah padam. Perjuangan panjang
yang penuh pengorbanan akhirnya membuahkan hasil: Kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
1. Perlawanan Awal Terhadap Penjajah (1500–1800-an)
Perlawanan terhadap Portugis
· Kerajaan
Ternate dan Tidore (Maluku):
Melawan Portugis yang ingin menguasai perdagangan rempah. Sultan Hairun
dibunuh, dan putranya Sultan Baabullah mengusir Portugis dari Ternate pada
1575.
Perlawanan terhadap VOC
(Belanda)
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) datang pada awal 1600-an dan mulai
memonopoli perdagangan.
Beberapa tokoh penting:
· Sultan
Agung (Mataram) – Menyerang Batavia pada 1628 dan 1629.
· Kapitan
Pattimura (1817) – Melawan Belanda di Maluku. Gugur dan dihukum
gantung.
· Untung
Surapati – Bekas budak yang memimpin perlawanan di Jawa Timur.
· Trunajaya
– Memimpin pemberontakan besar terhadap VOC di Jawa (1674–1680).
2. Perlawanan Abad ke-19 (Perang Besar Tradisional)
Perang Diponegoro (1825–1830)
· Dipimpin:
Pangeran Diponegoro (Yogyakarta)
· Penyebab:
Campur tangan Belanda dalam urusan keraton dan pajak tanah.
· Hasil:
Perang besar di Jawa dengan korban hingga 200.000 jiwa. Diponegoro ditangkap
dengan tipu daya.
Perang Padri (1821–1837)
· Lokasi:
Sumatera Barat
· Tokoh:
Tuanku Imam Bonjol
· Awalnya
konflik internal Minangkabau, lalu menjadi perlawanan terhadap Belanda.
Perang Aceh (1873–1904)
· Lokasi:
Kesultanan Aceh
· Tokoh:
Cut Nyak Dhien, Teuku Umar, Cut Nyak
Meutia
· Perlawanan
paling panjang dan sengit terhadap Belanda.
3. Perjuangan Lewat
Organisasi dan Politik (Awal Abad ke-20)
Setelah gagal melalui senjata, perjuangan beralih ke jalur
organisasi dan diplomasi:
Organisasi Penting:
· Budi
Utomo (1908) – Organisasi modern pertama.
· Sarekat
Islam (1912) – Gerakan rakyat dan perdagangan.
· Indische
Partij – Dipimpin oleh Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, Tjipto
Mangunkusumo.
· Partai
Nasional Indonesia (PNI) – Didirikan oleh Soekarno pada 1927.
Sumpah Pemuda (1928)
Tonggak penting:
"Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa – Indonesia."
4. Pendudukan Jepang dan Perjuangan Menuju Kemerdekaan (1942–1945)
Pendudukan Jepang
· Jepang
mengusir Belanda pada 1942. Awalnya disambut, tapi kemudian rakyat menderita.
· Jepang
membentuk organisasi seperti:
o
Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
o
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
o
PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)
Perlawanan terhadap Jepang
· Pemberontakan
PETA di Blitar (1945) – Dipimpin oleh Sudirman dan Supriyadi.
· Banyak
rakyat dipaksa menjadi romusha (kerja paksa).
5. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945)
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945, situasi berubah.
· Soekarno
dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada:
17 Agustus 1945
Di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta
“Kami bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaan Indonesia...”
6. Perang Mempertahankan Kemerdekaan (1945–1949)
Belanda berusaha kembali menjajah Indonesia. Terjadilah berbagai
pertempuran:
Pertempuran Heroik:
· Pertempuran
Surabaya (10 November 1945) – Dipimpin Bung Tomo. Menjadi Hari
Pahlawan.
· Bandung
Lautan Api (1946) – Rakyat membakar kota agar tidak jatuh ke tangan
Belanda.
· Agresi
Militer Belanda I dan II – Belanda menyerbu Yogyakarta dan menangkap
Soekarno-Hatta.
Konferensi Meja Bundar (1949)
Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949,
setelah tekanan internasional.
Penutup
Perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan adalah kisah panjang penuh darah,
air mata, dan perjuangan. Dari perlawanan kerajaan-kerajaan Nusantara,
perang rakyat melawan penjajahan, hingga diplomasi internasional, semuanya
menunjukkan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hadiah — tetapi hasil
perjuangan seluruh rakyat.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para
pahlawannya."
— Ir. Soekarno
By : Al Khamidy